Header Ads




"/>

Jurnalis dari 4 Negara Dituduh Merugikan Vinicius Jr dalam Perebutan Ballon d'Or

Vinicius Junior, penyerang Real Madrid, merayakan golnya ke gawang Valencia dalam laga La Liga di Santiago Bernabéu, Jumat (3/2/2023). Dewa Sports
Dewa Sports - Florentino Perez, Presiden Real Madrid, menyatakan bahwa sejumlah jurnalis dari empat negara dianggap sebagai faktor utama di balik kegagalan Vinicius Jr meraih Ballon d'Or 2024.

Gelar prestisius itu akhirnya dimenangkan oleh gelandang Spanyol, Rodri, yang bermain untuk Manchester City.

Vinicius Jr sebelumnya menjadi favorit untuk membawa pulang penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepak bola, sebuah gelar yang telah dimenangkan Lionel Messi delapan kali. Namun, hasil akhir pemungutan suara menempatkan Rodri di puncak, mengalahkan Vinicius.

Sebagai bentuk kekecewaan, Real Madrid, termasuk Vinicius Jr dan Florentino Perez, memilih untuk tidak menghadiri malam penganugerahan yang digelar di Paris. Sikap ini muncul setelah laporan yang beredar menyebutkan bahwa Rodri sudah ditetapkan sebagai pemenang sebelum acara berlangsung.

Pada musim 2023/24, Vinicius Jr mencatatkan performa luar biasa dengan mencetak 24 gol dan 11 assist. Keberadaannya menjadi kunci keberhasilan Real Madrid meraih gelar Liga Champions dan trofi La Liga ke-36, menambah koleksi rekor klub.

Kritik dan Seruan Florentino Perez

Dalam sebuah pernyataan terbaru, Presiden Real Madrid, Florentino Perez, menyampaikan kritik tajam terhadap sejumlah jurnalis dari Namibia, Uganda, Albania, dan Finlandia. Ia menyoroti bahwa mereka sama sekali tidak memberikan dukungan suara untuk Vinicius Jr dalam pemilihan Ballon d'Or 2024.

Dilansir dari Goal, Perez mengatakan:

"Jika jurnalis dari Namibia, Uganda, Albania, dan Finlandia memberikan suara, Vinicius Jr akan meraih Ballon d'Or. Namun, mereka bahkan tidak memberikan satu pun suara untuknya. Tidak ada satu pun! Jurnalis dari Finlandia bahkan telah memutuskan mundur dan menyatakan dirinya tidak akan lagi menjadi bagian dari panel juri," ungkap Perez dengan nada kecewa.

Perez juga menyerukan perubahan dalam mekanisme pemungutan suara penghargaan tersebut. Ia menilai prosesnya harus lebih kredibel dan transparan.
"Ballon d'Or seharusnya dikelola secara independen, dan penilaian diberikan oleh orang-orang yang memiliki kredibilitas tinggi, seperti para pelatih. Dengan demikian, mereka yang memberikan suara memahami bahwa reputasi mereka ikut dipertaruhkan dalam hasil pemilihan," tegasnya.

Pernyataan ini mencerminkan keinginan Perez untuk meningkatkan profesionalisme dan keadilan dalam penghargaan bergengsi tersebut.

Baca Juga : 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.